Puisi - Masihkah?

Karya : Defi Istiana

Ada rindu yang bersembunyi di ujung batas penantian

Tak terluapkan hingga saat yang tak pernah ditentukan, tertahan dan mengendap di dasar hati

Kenapa harus kini?

Waktu berputar dengan gerak lambat, merekam setiap sisi gerakan-gerakan itu, memutarnya perlahan

Mengulang dan terus mengulangnya

Kenapa harus berhenti?

Hanya untuk kebisuan di tengah malam ini

Hanya untuk keraguan yang mulai mengendap-endap masuk menembus dinding hati

Hanya lelahkah yang tersisa

Saat sesak mulai membelit rongga dada, disana

Mencekik dengan tajamnya

Saat luka mulai menusuk relung kalbu, disana

Membekas di ulu hati

Saat itu…

Celah-celah kosong di hati menganga, membiarkan kessepian menyeruak masuk

Menetap, mengakar

Diantara goresan-goresan luka yang perlahan mengering

Lelah semakin erat menggenggam waktu

Bercengkerama dengan seribu tanya

Masihkah ada?

Masihkah rindu?

Masih..

Membayang dan menyerta bersama segelintir keputusasaan

Menjejali hati dengan serangkaian pilu

Mempertanyakan seribu jawab yang tak ditakdirkan ada

Sendiri..

Menelisik sepi dari dingin malam ini

Memaknai rasa, mencoba mengilhami waktu yang tersisa

Dan ternyata

Memang tak pernah ada satupun jawab

Luka hanyalah pelengkap ketidakberdayaan hati mencerna sebuah kata penantian

Dikala malam ini berakhir

Dikala itulah

Rindu menggantung di ujung harap